http://unej.ac.id/index.php/id/

Selayang Pandang Pendidikan Ekonomi :)



Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember

Universitas Jember atau yang biasa dikenal dengan UNEJ adalah salah satu Universitas Negeri di Jawa Timur, sesuai dengan namanya Kampus ini terletak di Jember. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau biasa disebut dengan FKIP adalah salah satu fakultas di sini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mempelajari tentang ilmu pendidikan dan belajar tentang cara mengajar dengan baik seperti guru dan dosen. 
FKIP mengajarkan tentang ilmu- ilmu pendidikan sesuai dengan bidang program studi masing masing, selain itu mahasiswa FKIP juga diajarkan bagaimana bersosialisai agar proses ngajar mengajar manjadi efektif selain itu juga masih diajarkan ilmu pendukung lainnya seperti statistika dan manajemen pendidikan.

Adapun Fungsi pendidikan yang didapat di FKIP, Universitas Jember adalah sebagai berikut :
1.      Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
2.      Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
3.      Menjamin integrasi sosial.
4.      Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
5.      Sumber inovasi sosial.

Program Studi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember:
1.      Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar  ( S 1 )
2.      Program Studi Pendidikan Matematika  ( S 1 )
3.      Program Studi Pendidikan Fisika  ( S 1 )
4.      Program Studi Pendidikan Biologi  ( S 1 )
5.      Program Studi Pendidikan Ekonomi ( S 1 )
6.      Program Studi Pendidikan Sejarah  ( S 1 )
7.      Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia  ( S 1 )
8.      Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris  ( S 1 )
9.      Program Studi Pendidikan Luar Sekolah  ( S 1 )
10.  Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini ( S1 )




Selayang Pandang Pendidikan Ekonomi J
Pendidikan ekonomi adalah salah satu program studi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.

Visi Misi Pendidikan Ekonomi :
Visi Pendidikan Ekonomi :
Menjadi Pusat pengembangan pembelajaran ekonomi dan penguatan materi ilmu ekonomi yang berkualitas, berwawasan lingkungan, dan berkemampuan mengembangkan IPTEKS serta meningkatkan IMTAQ.

Misi Pendidikan Ekonomi :
1.      Mengembangkan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pengembangan pembelajaran ekonomi dan penguatan materi ilmu ekonomi.
2.      Meningkatkan kualitas pembelajaran ilmu ekonomi sesuai paradigma baru pendidikan atau empat pilar pendidikan (learn to know, learn to do, learn to be, and learn to live together)
3.      Menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan lembaga internal di lingkungan Universitas Jember dan lembaga eksternal.

      Pendidikan Ekonomi adalah salah satu program studi terbaik di Universitas Jember, pada tahun 2014 Pendidikan Ekonomi menerima penghargaan sebagai program studi terbaik se-Universitas Jember mengalahkan prodi-prodi yang lain. Namun prestasi tersebut tidak lepas dari pejuangan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Sukidin, MPd. Yang selalu mengusahakan yang terbaik dalam memengang jabatanya. Tentunya saya bangga menjadi salah satu mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Jember, Program Studi Pendidikan Ekonomi. Sebelum jauh kita membahas tentang Pendidikan Ekonomi, perkenalkan nama saya Umu Syaidah, mahasiswa angkatan 2014. Disini saya akan memperkenalkan sedikit tentang Program Studi Pendidikan Ekonomi. Pendidikan Ekonomi adalah salah satu program studi yang ada di Universitas Jember, di sini adalah wadah calon-calon guru dan dosen dimasa depan. Amin J. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jember memiliki Akreditasi B. Dengan Akreditas ini lulusan Program Studi Pendidikan Ekonomi dapat mendaftarkan diri sebagai Calon PNS.
            Program Studi Pendidikan Ekonomi tidak hanya mempelajari bagaimana cara menjadi guru yang cerdas dan baik tapi juga mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ekonomi. Dalam mata kuliah di semester pertama ini yang saya tempuh diantaranya Pengantar-pengantar tentang pendidikan, perkembangan peserta didik, pengantar ekonomi, pengantar manajemen, dasar-dasar akuntansi, pengantar pemasaran á´§ masih banyak lagi. Banyak kemampuan yang dapat dipelajari di Program Pendidikan Ekonomi, Universitas Jember. Dosen-dosen pengajar sangat baik dan ramah, walaupun juga ada yang sedikit serius tapi saya yakin itu semua demi kebaikan kita di masa yang akan datang. Dosen-dosen yang ada di Program Studi Pendidikan Ekonomi sangatlah berkompeten dalam bidangnya. Beliau-beliau bukan hanya terampil dalam menyampaikan materi namun juga membina komunikasi yang baik dengan mahasiswa. Universitas Jember memiliki 3 gedung yang digunakan untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Gedung 1 digunakan untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Sejarah, Gedung 2 untuk Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini dan Gedung 3 untuk Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris,Program Studi Pendidikan Luar Sekolah.
      Gedung 2 ini terletak di dekat Masjid Al-Hikmah Universitas Jember, ada beberapa ruang kuliah dan ruang dosen. Tempatnya sedikit bersejarah, karena di gedung ini banyak miniatur-miniatur candi dan juga peninggalan zaman dahulu. Tapi tenang disini tempatnya nyaman dan tidak menakutkan, ya walaupun ini gedung tua tapi sangatlah bersejarah karena menjadi saksi bisu dalam perjalanan orang-orang penting disekitar kita. Ada banyak fasilitas-fasilitas yang disediakan di sini, diantaranya KOPMA (Koperasi Mahasiswa), Perpustakaan Mini Pendidikan Ekonomi yang disertai dengan ruang juranal (pendidikan Ekonomi Press), dan juga tempat Parkir yang sangat luas dan terjamin aman.
      Pendidikan Ekonomi memiliki perpustakaan mini dan juga sebuah organisasi yang diberi nama Jurnal Pendidikan Ekonomi atau yang sering di kenal dengan Pendidikan Ekonomi Press. Jurnal Pendidikan Ekonomi ini telah mengeluarkan beberapa buletin, dibidang keagamaan dan ekonomi. Saya adalah salah satu pengurus Pendidikan Ekonomi Press yang berada di departemen publikasi dan dokumentasi. Perpustakaan Mini Pendidikan Ekonomi memiliki lumayan banyak buku-buku referensi dan juga buku Skripsi. Perpustakaan ini buka mulai hari Senin sampai Jumat, jam 8 sampai jam 2 sore. Kita bisa meminjam buku á´§ membaca-membaca buku di ruangan tersebut.
            Selain itu program studi pendidikan ekonomi menfasilitasi mahasiswanya untuk belajar bahasa asing khususnya bahasa inggris. Seperti yang pernah saya ikuti di semester pertama ini, saya mengikuti ILT ( International Language Training ). Bagi mereka yang memiliki kemampuan dan pengetahuan dibidang Bahasa Inggris dapat Praktek Kerja Lapangan atau yang sering di sebut dengan KKN di luar negeri seperti Thailand dan Malaysia. Telah ada beberapa mahasiswa yang mengikuti praktek di sana.           
      Saya sangat bangga bisa menjadi salah mahasiswa di Universitas Jember ini, dan masuk di Program Studi Pendidikan Ekonomi. Demikian sedikit cerita dari saya mengenai Pendidikan Ekonomi, Universitas Jember. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang pendidikan ekonomi khususnya mengenal Profil Pendidikan Ekonomi UNEJ.
Terimakasih J


Kesiapan Masyarakat Menghadapi MEA 2015



BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah laman yang berjudul Kesiapan Masyarakat Menghadapi AEC 2015 Sangat Penting yang diperoleh dari http://ekbis.sindonews.com/read/904409/33/kesiapan-masyarakat-hadapi-aec-2015-sangat-penting menurut saya artikel ini menarik untuk dikupas secara detail, mungkin akan ada beberapa tambahan dari saya mengenai Asean Economic Community atau yang sering dikenal dengan istilah MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nur Azizah yang mengungkapkan, pentingnya kesiapan masyarakat menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Artikel ini memuat beberapa pendapat dari beliau, saya memilih artikel ini karena ada beberapa pendapat yang menarik , serta ada yang ingin saya tambahkan dari pendapat beliau agar artikel tersebut lebih lengkap informasinya dan menambah manfaat bagi para pembaca . Beliau menyebutkan bahwa, "Upaya bersama meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 harus dilakukan dengan serius. Karena MEA pada dasarnya bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan," ujar Nur, Senin (22/9/2014). "Karena itu, keberhasilan menghadapi AEC nanti tergantung bagaimana kesiapan dari negara dan perusahaan masing-masing," lanjutnya. Pendapat pertama ini yang membuat saya tertarik untuk membaca lebih lanjut dan membuat essay paper guna untuk mengupas secara detail artikel tersebut. Serta menambahkan kritik dan saran, agar menjadi sebuah artikel yang benar-benar lengkap bukan hanya opini semu, melainkan opini yang nyata. Sehingga memberikan banyak manfaat untuk pembaca. Beberapa hal tersebut yang membuat saya tertarik untuk mengupas tuntas artikel ini.

BAB II
RUMUSAN MASALAH
                Berdasarkan informasi yang saya dapat dari artikel di http://ekbis.sindonews.com/read/904409/33/kesiapan-masyarakat-hadapi-aec-2015-sangat-penting, muncul beberapa pertanyaan tentang Masyarakat Ekonomi Asean setelah saya membaca artikel tersebut. Diantaranya mengenai peluang, tantangan, kesiapan dan bagaimana mewujudkan masyarakat Indonesia yang mampu bersaing dalam Asean Economic Community atau yang sering dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean.
Masih adakah peluang untuk bangsa Indonesia bersaing? Karena Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini  pada dasarnya bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Sebuah keharusan untuk kita semua agar mampu bersaing, bukan hanya bersaing dalam negeri melainkan dengan Masyarakat Asean serta Masyarakat Dunia sekalipun. Sehingga Indonesia mampu menciptakan generasi bangsa yang berorientasi pada pembangunan ekonomi khususnya ekonomi negara Indonesia saat ini.
Apa saja yang tantangan bagi bangsa Indonesia untuk ikut serta dalam MEA? Dalam sebuah kehidupan pastinya ada tantangan begitu pula dalam bersaing di dunia ekonomi dengan anggota ASEAN pastinya juga ada tantangan. Akan muncul beberapa tantangan yang harus dihadapi bangsa indonesia, tantangan tersebut dapat kita hadapi atau tidak, sehingga akan muncul pertanyaan Siapkah Indonesia Bersaing di MEA? Saat ini bangsa Indonesia sudah siap atau belum untuk bersaing. Apa saja yang perlu disiapkan oleh negara dan perusahaan. Nah selanjutnya bagaimana tanggapan kita tentang bagaimana cara mewujudkan Masyarakat Indonesia agar mampu bersaing dan memiliki kesiapan dalam tantangan ini. Sebenarnya mau tidak mau, siap tidak siap, semua ini adalah sebuah keharusan yang memang harus dihadapi bangsa Indonesia. Mulai dari masyarakatnya sendiri, hingga perusahaan, serta peran pemerintah dalam mengambil kebijakan  agar mampu bertahan dalam dunia ekonomi yang kian maju. Dan semua dituntut untuk berorientasi pada masa depan demi terwujudnya perekonomian ASEAN yang stabil dan membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat.
               
BAB III
PEMBAHASAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). 
Karakteristik Dan Unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan VietNam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif regional lainnya.
Bentuk Kerjasamanya adalah :
  1. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
  2. Pengakuan kualifikasi profesional;
  3. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
  4. Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
  5. Meningkatkan infrastruktur
  6. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
  7. Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
  8. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan,
karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
  1. Pasar dan basis produksi tunggal,
  2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,
  3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
  4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.

Apa saja peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia dalam MEA?
Masyarakat Ekonomi Asean ini adalah sebuah keharusan yang mana semua anggota ASEAN diharuskan untuk menjalankan perjanjian telah disepakati untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN,  dan sini masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia dalam bersaing di MEA ini. Diantaranya memanfaatkan:
·         Pasar Potensial Dunia: Perwujudan AEC 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai kawasan pasar terbesar ketiga di dunia yang di dukung oleh jumlah penduduk ketiga terbesar ( 8persen dari total penduduk dunia ) setelah China dan India. 
·         Negara Pengekspor:  Dengan meningkatnya harga komoditas internasional, sebagian besar negara ASEAN mencatat surplus pada neraca transaksi berjalan. Prospek perekonomian yang cukup baik menyebabkan ASEAN menjadi tempat tujuan investasi. 
·         Negara Tujuan Investor: Dalam rangka AEC 2015 berbagai kerja sama regional untuk meningkatkan infrastruktur ( pipa gas, teknologi informasi ) maupun dari sisi pembiayaan menjadi agenda. Kesempatan tersebut membuka peluang bagi perbaikan iklim investasi Indonesia. Terutama dalam melancarkan program infrastruktur domestik. 
·         Daya Saing:Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non tarif yang tidak ada lagi.
·         Sektor Jasa yang Terbuka: Sektor – sektor jasa yang telah di tetapkan yaitu pariwisata, kesehatan, penerbangan, dan e-ASEAN dan kemudian akan di susul dengan logistik.
·         Aliran Modal:  Dari sisi penarikan aliran modal asing, ASEAN sebagai kawasan dikenal sebagai tujuan penanaman modal global, termasuk CLMV khususnya Vietnam.
Demikian tadi beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dalam menghadapi mea. Indonesia dapat pelan-pelan masuk dalam tantangan tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan yang telah dikuasai indonesia. Dan diharap Indonesia mampu menjawab tantangan tersebut sehingga Indonesia masih memiliki kesempatan untuk terus memperbaiki perekonomian negara ini. Dan terwujudnya tujuan masyarakat ekonomi asean dalam menstabilkan ekonomi di ASEAN itu sendiri
Apa saja yang tantangan bagi bangsa Indonesia untuk ikut serta dalam MEA? Dalam sebuah kehidupan pastinya ada tantangan begitu pula dalam bersaing di dunia ekonomi dengan anggota ASEAN pastinya juga ada tantangan. Akan muncul beberapa tantangan yang harus dihadapi bangsa indonesia.
Beberapa Tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam keikutsertaannya dalam MEA adalah:
·         Laju Peningkatan Ekspor dan Impor: Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki integrasi ekonomi ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam negeri tetapi terlebih lagi persaingan dengan negara sesama ASEAN dan negara lain di luar ASEAN seperti China dan India. 
·         Laju Inflasi: Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih tergolong tinggi bila di bandingkan dengan negara lain di kasawan ASEAN. Stabilitas makro masih menjadi kendala peningkatan daya saing Indonesia dan tingkat kemakmuran Indonesia juga masih lebih rendah dibandingkan negara lain.
·         Dampak Negatif Arus Modal yang Lebih Luas: Arus modal yang lebih  bebas untuk mendukung transaksi keuangan yang lebih efisien, merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan, memfasilitasi perdagangan internasional, mendukung pengembangan sektor keuangan dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
·         Kesamaan Produk: Kesamaan jenis produk ekspor unggulan ( sektor  pertanian, perikanan, produk karet, produk berbasis kayu, dan elektronik ) merupakan salah satu penyebab pangsa perdaganagn intra-ASEAN yang hanya berkias 20-25 persen dari total perdagangan ASEAN. Indonesia  perlu melakukan strategi peningkatan nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai karakteristik tersendiri dengan produk dari Negara-negara ASEAN.
·         Tingkat Perkembangan Ekonomi:  Tingkat perkembangan ekonomi  Negara – negara Anggota ASEAN hingga saat ini masih beragam. Tingkat kesenjangan yang tinggi merupakan salah satu masalah di kawasan yang cukup mendesak untuk dipecahkan agar tidak menghambat percepatan kawasan menuju AEC 2015.
Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi MEA 2015, apakah sudah siap atau belum?
Peluang Indonesia untuk dapat bersaing dalam MEA 2015 sebenarnya cukup besar.  Masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia dapat dilihat ketika banyak negara yang “tumbang” diterpa pelemahan perekonomian global, perekonomian Indonesia masih dapat terjaga untuk tumbuh positif. Tapi Indonesia saat ini belum bisa dikatakan  100%  siap dalam menghadapi MEA 2015, karena masih banyak yang harus dibenahi dan tindakan-tindakan yang efektif yang didukung dari semua pihak .
Artikel yang dimuat di http://ekbis.sindonews.com/read/904409/33/kesiapan-masyarakat-hadapi-aec-2015-sangat-penting. Terdapat beberapa pendapat dari Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nur Azizah yang mengatakan, "Upaya bersama meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 harus dilakukan dengan serius. Karena MEA pada dasarnya bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan," ujar Nur, Senin (22/9/2014). "Karena itu, keberhasilan menghadapi AEC nanti tergantung bagaimana kesiapan dari negara dan perusahaan masing-masing," lanjutnya.
Nur memaparkan, kesiapan yang perlu dilakukan negara, antara lain menyiapkan infrastruktur, menyiapkan kebijakan-kebijakan yang memudahkan berinvestasi, memberikan servis yang baik pada investor asing dan mempermudah informasi. Sementara tugas perusahaan, di antaranya bagaimana dapat meningkatkan kinerja, seperti manajemen yang baik, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan dari negara di wilayah ASEAN lain.
Menurut Nur, untuk membawa ASEAN berjaya di tingkat dunia, terdapat tiga pilar utama. Selain ASEAN Economy Community (AEC) atau MEA, juga ASEAN Social Culture Community (ASCC) dan ASEAN Political Security Community (APSC). "Ketiga pilar ini harus berjalan beriringan. Tidak boleh ada yang lebih unggul atau sebaliknya," tandas Nur.Pemerintah Indonesia harus didukung oleh dunia usaha, lembaga pendidikan formal dan informal, serta seluruh lapisan masyarakat untuk menyiapkan diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. 
                Sehingga disini peran Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat penting. Untuk menghadapi era MEA yang penuh dengan persaingan, SDM yang berkualitas harus disiapkan karena masih banyak industri padat karya yang kekurangan tenaga kompeten sehingga berpengaruh kepada produktivitasnya, apalagi pada industri yang menggunakan teknologi tinggi. Selain itu persoalan mendasar yang dihadapi Indonesia dalam rangka menghadapi MEA 2015, yaitu:
1.       Masih tingginya jumlah pengangguran terselubung (disguised unemployment).
2.       Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja.
3.       Pekerja indonesia didominasi oleh pekerja tak terdidik sehingga produktivitas tenaga kerja menjadi rendah.
4.       Meningkatnya jumlah pengangguran tenaga kerja terdidik, akibat ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
5.       Ketimpangan produktivitas tenaga kerja antarsektor ekonomi.
6.       Sektor informal mendominasi lapangan pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah.
7.       Pengangguran di indonesia merupakan pengangguran tertinggi dari 10 negara anggota asean
8.       Ketidaksiapan tenaga kerja terampil dalam menghadapi MEA 2015.
9.       Tuntutan pekerja terhadap upah minimum, tenaga kontrak, dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
10.   Masalah tenaga kerja Indonesia yang banyak tersebar di luar negeri.
Persoalan-persoalan yang muncul itu itu harus dihadapi indonesia, sedikit demi sedikit masalah itu harus diselesaikan. Ini semua bukan hanya tugas pemerintah tapi juga tugas kita semua sebagai bangsa indonesia harus mampu merubah persoalan itu menjadi sesuatu yang benar-benar menguntungkan bagi kita semua. Dan itulah yang perlu kita pikirkan bagaimana cara mengatasi persoalan-persoalan tersebut, bukan hanya berfikir tapi juga bertindak sebagaimana mestinya.
Apa saja yang perlu disiapkan oleh negara, perusahaan, serta Masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA?
Nah selanjutnya bagaimana tanggapan kita tentang bagaimana cara mewujudkan Masyarakat Indonesia agar mampu bersaing dan memiliki kesiapan dalam tantangan ini. Sebenarnya mau tidak mau, siap tidak siap, semua ini adalah sebuah keharusan yang memang harus dihadapi bangsa Indonesia. Mulai dari masyarakatnya sendiri, hingga perusahaan, serta peran pemerintah dalam mengambil kebijakan  agar mampu bertahan dalam dunia ekonomi yang kian maju. Dan semua dituntut untuk berorientasi pada masa depan demi terwujudnya perekonomian ASEAN yang stabil dan membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat.
Kesiapan yang perlu dilakukan negara, antara lain menyiapkan infrastruktur, menyiapkan kebijakan-kebijakan yang memudahkan berinvestasi, memberikan servis yang baik pada investor asing dan mempermudah informasi. Pemerintah perlu mengupayakan pembenahan infrastruktur guna menunjang terciptanya tatanan masyarakat MEA. Menyiapkan Kebijakan-Kebijakan yang memudahkan berinvestasi, nah pemerintah harus tanggap dalam hal seperti ini. Pembuatan pembuatan kebijakan baru yang lebih luwes terhadap peraturan-peraturan MEA disini sangat diharapkan. Dengan memperhatikan manfaat untuk semua pihak bukan hanya untuk para pelaku ekonomi menengah ke atas, namun juga pelaku ekonomi menengah kebawah guna tercapainya perekonomian yang stabil di Indonesia. Baik dalam pelaksanaan usah kecil, menengah, maupun besar sekaligus. Sehingga terjadi pemerataan perekonomian di Indonesia. Dan semua berjalan beriringan dalam menghadapi MEA. Selain itu pemberian servis yang baik kepada para investor asing dan mempermudah informasi juga dapat meningkatkan arus kegiatan investasi yang memberikan banyak manfaat untuk Indonesia. Diantaranya ada 2 yaitu manfaat langsung dan tidak langsung. Yang pertama adalah meningkatkan pendapatan riil, kedua manfaat tidak langsung seperti diperkenalkannya teknologi dan pengetahuan baru. Selanjutnya penanaman investasi juga berfungsi untuk memperbesar devisa indonesia melalui eksport produksi indonesia ke luar negeri. Pemerintah juga perlu melakukan perbaikan pada perekonomian indonesia sendiri seperti mengurangi pengangguran dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan. Serta melakukan pelatihan-pelatidan terhadap tenaga kerja. Dan menciptakan wirausahawan yang handal.
 Sementara tugas perusahaan, di antaranya bagaimana dapat meningkatkan kinerja, seperti manajemen yang baik, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan dari negara di wilayah ASEAN lain. Dengan memperbaiki manajemen sebuah perusahaan akan tertata dan tercapainya tujuan sebuah perusaan dengan maksimal.
Kesadaran semua lapisan masyarakat disini juga sangat diperlukan. Kesadaran ini dapat dibentuk dengan genjarnya sosialisasi tentang MEA. Perlu juga dilakukan sosialisasi pada tahap pendidikan sekolah, agar generasi muda mampu memahami arti penting dari MEA sehingga mereka dapat berpartisipasi guna terwujudnya masyarakat ekonomi asean. Pada dasarnya keterlibatan semua pihak dapat mempercepat tercapainya kesiapan bangsa Indonesia untuk berperan aktif dalam MEA.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan:
1.         Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 bukan hanya sekedar tempat bertemunya semua negara ASEAN tapi bisa dilihat sebagai ajang pertandingan ekonomi.
2.         Mengenai kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mungkin banyak penilaian  bahwa Indonesia belum siap tapi terlepas dari kesiapan Indonesia sangat mempunyai potensi dan juga modal yang kuat karena memiliki wilayah geografis yang luas serta ditunjang dengan Sumber Daya Alam yang melimpah, apabila dapat dikelola dengan baik bukan hal yang tidak mungkin Indonesia menjadi pemenang di era perdagangan bebas nanti.
3.         Dari sisi lain kita harus menghilangkan keraguan dan kekhawatiran mengenai kurang siapnya SDM di Indonesia, Infrastruktur, serta ketakutan akan matinya sektor usaha khususnya kelas mikro, kecil dan menengah. Semua itu mempunya jalan keluar yang sudah  bisa direalisasikan hanya butuh kesadaran, komitmen, fokus dan kerja keras dari semua pihak untuk bersama-sama mensukseskan program ini, sehingga Indonesia akan mendapatkan manfaat lebih banyak yang tercermin dari tumbuh pesatnya pembangunan ekonomi di Indonesia.
4.         Pada dasarnya keterlibatan semua pihak dapat mempercepat tercapainya kesiapan bangsa Indonesia untuk berperan aktif dalam MEA.

 Saran

Sebaiknya dalam artikel ini juga dicantumkan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi MEA agar para pembaca dapat memiliki gambaran tentang MEA dan bagaimana peran yang seharusnya dimainkan oleh masyarakat.